Panen Kangkung Hidroponik di Kebun Rumah

Tidak ada komentar

Hidroponik kini menjadi hal yang tak asing didengar. Bertani dengan menggunakan air ini banyak dilakukan baik itu skala besar maupun kecil. Tak jauh berbeda dengan bertani dengan tanah, hidropnik juga menyenangkan dan menghasilkan.

Tak perlu pusing dengan hidropnik yang rangkaiannya ribet seperti NFT dan DFT, ada juga hidropnik sederhana kok. Wick system atau yang diterjemahkan ke dalam bahasa menjadi sistem sumbu adalah  sistem hidroponik yang paling sederhana.

Pada dasarnya prinsip dari hidropnik wick system ini mirip dengan kerja lampu minyak tanah. Sistemnya bekerja secara pasif tanpa bagian yang bergerak. Pembuatannya mudah dan murah dibandingkan dengan sistem yang lain[1].

Di rumah hidroponik sumbu yang aku buat ini pakai bahan seadanya. Modalnya cuma ceting bekas, ember kaleng bekas, dan sumbu dari kain. Aku rasa tutorialnya ada banyak di internet dan bisa dicek dari beragam sumber mau itu tulisan, gambar, atau bahkan video.

Sebenarnya di penghujunug tahun kemarin aku sempat coba buat tanam kangkung hidropnik tapi hasilnya tak memuaskan. Lantas belajar dari kesalahan kemarin, aku mencoba untuk mengubah beberapa hal di waktu tanamku kemarin.

Panen Kangkung Hidroponik di Kebun Rumah
Kangkung yang aku tanam dengan hidropnik wick pertama kali.

Benih kangkung aku rendam semalam dengan air sebelum aku tanam. Lantas di bagian ceting yang awalnya aku beri alas tisu diganti degan pasir malang ukuran besar. Sebenarnya tidak dialasi juga tidak masalah sih, cuma karena lubang di ceting agak besar dan benihnya mudah jatuh jadinya harus aku diberi alas.

Karena hidropnik kangkung yang aku buat ini bisa dibilang dadakan, aku tak sempat menyiapkan nutrisi khususnya. Alhasil seminggu sekali cuma aku pupuk dengan beberapa butir NPK sambil mengganti airnya. Kalau perkara pestisida tidak aku aplikasikan sama sekali soalnya tidak ada hama atau penyakit menyerang kangkungku.

Panen Kangkung Hidroponik di Kebun Rumah
Panen kangkung hidropnik pertama yang menyedihkan.

Panen pertama kangkung hidropnik pertamaku bisa dibilang menyedihkan. Tanamannya kecil dan tidak lebat. Mungkin ini karena aku menyebar terlalu banyak benih saat tanam. Memang jadi serakah dan tamak itu hasinya tidak selalu memuaskan.

Belajar dari pengalaman kemarin, hidroponikku kali ini menggunakan benih lebih sedikit. Jadi, hal yang berbeda kali ini adalah alas tanam, jumlah benih, dan perlakuan benih. Hal sepele tapi hasil yang aku dapatkan berbeda.

Panen Kangkung Hidroponik di Kebun Rumah
Hasil panen kangkung kemarin yang lebih bagus.

Aku memanen kangkungnya pada waktu sekitar tiga minggu setelah tanam. Hasil yang aku dapatkan lebih memuaskan dengan tanaman yang tinggi, daun lebat, dan batang besar. Beda jauh dengan panen pertamaku yang sangat menyedihkan.

Usai dicabut dan membersihkan tanaman, alas pasir malangnya aku jemur dan bisa dipakai kembali untuk menanam. Beda kalau pakai rockwool atau tisu yang cuma bisa sekali pakai saja. Habis itu bagian akarnya aku potong dan digunakan buat bahan kompos sedangkan yang bagian atas digunakan untuk memasak.

Itu mungkin sedikit ceritaku soal tanam kangkung hidropnik sederhanaku di rumah. Aku masih akan menanam kangkung dengan metode ini dan mungkin sedikit dibenahi lagi sih. Jika ada update dalam caraku bertanam kangkung hidropnik nanti aku tulis lagi.

Apa ada yang sering nanam kangkung hidropnik juga di rumah? Kalau ada yang pernah menanam kangkung hidropnik, silakan bagikan pengalaman kalian di komentar. Aku mau belajar dan cari tips banyak biar hasil tanamku lebih memuaskan.

restyu.

Komentar