Sebagai orang yang berkebun, tanah adalah hal esensial. Tanaman mengambil hara dari tanah untuk tumbuh. Jelaslah kita harus perhatikan bagaimana kondisi tanah sebagai media tanam kan?
Kali ini aku gak mau bahas yang ribet deh. Ini cuma sebuah cerita bagaimana mengolah tanah yang biasa aku lakukan di kebun rumahku.
Selepas panen biasanya tanahnya akan aku diamkan beberapa hari. Kalau bisa tanahnya aku balik pakai wangkil*1) biar terjemur sinar matahari atau paling tidak kena angin. Nanti akar sisa tanaman bakal mati dan memudahkan buat diambil.
Habis mulai agak kering baru tanahnya aku olah. Hal yang perlu diperhatikan adalah melihat bagaimana kondisi tanah. Sambil diremas dengan tangan, aku lihat tekstur tanah untuk mengetahui komponen apa saja yang harus dibenahi.
![]() |
Media tanam bekas yang akan diolah. |
Biasanya tanah yang akan aku olah ditaruh di angkong biar mudah untuk mengaduknya. Sambil dipindah ke angkong aku ukur berapa banyak ember tanah yang aku masukan ke angkong. Hal ini supaya bisa menyesuaikan dosis masukan komponen lainnya yang berperan sebagai pembenah tanah.
Mau mengaduk media pakai alat apapun terserah. Enaknya kalau menurutku pakai pacul*2) terutama kalau medianya banyak. Namun, kalau medianya sedikit pakai cethok*3) sudah lebih dari cukup menurutku.
Tanah yang baru dipindah di angkong langsung saja digemburkan pakai cangkul. Soalnya biasanya tanah bekas tanam teksurnya akan mengeras sebab bahan organik yang menipis. Cangkul atau sekolpakan memudahkan untuk memencah agregat yang padat tanah agar menjadi lebih gembur. Kadang kalau tanah benar-benar keras aku tambah sedikit air agar lebih mudah untuk menggemburkannya.
Habis itu baru deh dimasukan komponen apa saja yang diperlukan untuk membenahi tanah. Hal yang jelas ditambahkan adalah bahan organik yang wajib untuk memperbaiki tanah.
Biasanya untuk menambah hara aku pakai kompos atau pupuk kandang. Selain itu, jika tanah kurang porus*4) biasanya aku tambahkan sekam bakar atau sekam fermentasi. Kalau tanahnya terlalu masam sebab berwarna merah biasanya aku tambahkan kapur dolomit sedikit.
![]() |
Menambahkan sekam bakar dan pupuk kandang ke media yang diolah. |
Kali ini sebab media tanamnya kurang porus jadi selain pupuk kandang aku tambahkan sekam bakar juga. Tanahnya karena sudah berwarna gelap jadi tidak ditambah kapur pertanian. Soalnya biasanya tanah yang masih masam dan membutuhkan kapur pertanian biasanya berwarna cerah seperti merah atau kekuningan.
Pokoknya habis ditambah pembenah tanah semuanya kembali diaduk dengan rata. Setelah tercampur rata biasanya aku remas kembali untuk mengecek kondisi tanah. Kalau ada yang kurang yang sudah tinggal ditambahkan lagi saja. Pokoknya jangan ragu dan jijik buat mengecek kondisi media tanam dengan tangan soalnya kita bisa tahu kondisi tanah ya dengan menggenggamnya. Nanti kalau kotor toh tinggal cuci tangan saja kan?
![]() |
Aduk kembali tanah yang sudah disemprot leri. |
Setelah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, biasanya tanah aku siram dengan larutan yang mengandung mikroorganisme. Biasanya sih pakai EM4 tapi kali ini EM4 habis dan belum sempat beli jadinya pakai fermentasi leri*5). Habis disiram atau disemprot medianya aku aduk kembali. Biasanya hal ini aku ulang sebanyak 3-4 kali.
Sudah deh, habis itu media tanam bisa digunakan kembali. Namun, lebih optimal lagi kalau medianya didiamkan selama beberapa hari sebelum digunakan. Aku pribadi biasa mendiamkan media minimal 2 hari atau maksimal 7 hari sebelum media tanam aku gunakan lagi.
Berhubung kali ini tempat tanamannya belum siap jadinya media yang aku buat aku simpan di karung dulu. Habis itu karungnya aku simpan di tempat teduh.
![]() |
Pindah tanam pakcoy ke media yang dibuat kemarin. |
Seminggu setelah media dibuat ya sudah deh medianya aku pakai menanam. Kali ini medianya dipakai buat nanam pakcoy. Mungkin update soal pakcoy bakal aku tulis di unggahan yang lain deh ya.
Nah, itu sih garis besar cara mengolah tanah kembali media tanam di kebunku. Aku rasa setiap orang punya resep masing-masing buat olah tanah mereka. Jadi, silakan ikuti cara apapun yang menurut kalian nyaman dan berhasil digunakan. Soalnya setiap tanaman kan karakternya khas dan butuh media yang berbeda-beda.
restyu.
*1) Wangkil (bahasa Jawa) kored rumput.
*2) Pacul (bahasa Jawa) cangkul.
*3) Cethok (bahasa Jawa) sekop tangan.
*4) Porus adalah kondisi tanah yang mudah untuk menyerap air.
*5) Leri (bahasa Jawa) air cucian beras.